Siswa menggunakan berbagai macam teknik, termasuk pemanasan, pewarnaan, menyikat dengan kawat, pengasapan, dan penekukan dengan uap untuk menampilkan tekstur corak kayu yang halus atau mengubah warna atau bentuknya.

Pemanasan merupakan suatu teknik yang digunakan untuk membakar permukaan kayu, mengubahnya menjadi warna hitam arang. Teknik ini awalnya digunakan di Jepang untuk membuat kayu yang tahan terhadap kondisi cuaca. Di masa kini, teknik ini banyak digunakan untuk tujuan praktis dan estetika.

Pewarnaan kayu merupakan teknik yang digunakan untuk mewarnai kayu. Warna kayu seringkali disebut sebagai ‘transparan’ atau ‘padat’, tergantung pada tingkat kekaburannya. Pigmen dan/atau pewarna digunakan untuk mewarnai kayu, dan berbagai jenis kayu yang berbeda akan menyerap berbagai jenis warna, tergantung pada corak kayu.  

Dengan menggunakan ruang penguapan, potongan kayu dipanaskan dan ditekuk menjadi bentuk yang diinginkan. Kelembapan dan panas dari uap menjadikan kayu fleksibel dan bisa dicetak atau dibentuk dengan mudah.

Penghitaman merupakan proses pengubahan kayu menjadi warna yang lebih gelap, menghasilkan warna cokelat gelap yang serupa dengan ebony. Teknik ini menggunakan unsur besi yang dilarutkan dalam cairan cuka, besi asetat menghasilkan reaksi pada tanin dalam kayu.

Pemutaran kayu merupakan suatu teknik yang digunakan untuk membuat bentuk yang simetris di sekitar sumbu rotasi kayu. Hal ini dilakukan dengan menggunakan bubut kayu, alat pemintal, dan memotong bagian kayu dengan alat genggam.

Sebuah teknik di mana sikat kawat digunakan pada bagian permukaan kayu, memberikan hasil akhir dengan tekstur yang lebih jelas terlihat.