• 20 July 17070 carousel
  • 20 July 17210 carousel
  • OHS (290819) 0419 carousel
  • 20 July 17590 carousel
  • 20July-17546_edit carousel.jpg

Bagaimana prinsip bisnis yang solid dalam konteks digital yang dikombinasikan dengan perancang ternama telah melambungkan kesuksesan regional Castlery di kawasan Asia Pasifik.

Pengusaha

eclan Ee dan mitra bisnis Fred Ji memulai Castlery, merek furnitur mereka, pada tahun 2013 dengan ambisi untuk menjadikan perancang furnitur bisa diakses oleh semua pihak.  Setelah berjalan selama 7 tahun, mereka telah menciptakan bisnis berskala besar, dari kantor pusatnya di Singapura hingga tim yang terdiri dari 80 orang di 5 negara yang berbeda.

Fungsionalitas, mutu, dan keterjangkauan merupakan pilar yang menopang rancangan kontemporer merek tersebut. “Ini bukanlah 100% proses kreatif yang murni, karena kami ingin membuat karya yang bisa bertahan lama, bisa digunakan setiap hari, dan untuk dinikmati orang sebanyak mungkin.” kata Ee. Model bisnis digital secara langsung ke pelanggan menandakan bahwa semua pecinta rancangan bisa memiliki furnitur yang dibuat oleh salah satu komunitas perancangan Castlery. Daftar kolaborator ini mencakup beberapa bakat terhebat di kawasan ini, seperti Charles Wilson dari Australia.

Ee yakin bahwa kunci kesuksesan adalah bakat perancangan, produksi, dan bahan. “Kami memilih untuk bekerja sama dengan produsen yang memiliki visi produksi jangka panjang yang ringkas,” katanya. “Mitra ini berhasil menggabungkan tenaga kerja terampil untuk menangani pekerjaan manual yang lebih rumit sambil berinvestasi dalam mesin yang bisa merampingkan proses produksinya, menekan biaya, dan mengatasi kekurangan tenaga kerja.”  Dia juga menekan risiko produksi dengan mendiversifikasikan pusat produksi dan selalu memperhatikan peluang terbaik yang ada. Indonesia menjadi salah satu opsi menarik berkat “pengetahuan produk dan kapasitas produksi” yang ada saat ini.

Pilihan bahan juga sangat penting. “Kayu padat merupakan bahan pilihan bagi sebagian besar furnitur ruang tamu atau kamar tidur kami,” kata Ee. “Kami kadang-kadang juga menggunakan venir kayu di atas MDF untuk mendapatkan pola yang lebih rumit, eksperimen dengan bahan memungkinkan kami untuk mendapatkan lengkungan yang tidak biasa atau rincian spesifik yang membuat produk kami terlihat unik.”

American white oak dan walnut digunakan secara luas dalam rancangan Castlery. Dipilih karena corak dan warnanya yang unik, ketersediaan dan nilainya, bahan ini merupakan kayu yang sudah dikenal dan dihargai oleh para pelanggan. “Keberlanjutan dan keterlacakan semakin penting bagi pelanggan saat ini, yang peduli terhadap asal-usul kayu dan ingin tahu apakah kayu tersebut berasal dari sumber yang legal dan telah dipanen secara berkelanjutan. Memilih bahan dengan cermat merupakan suatu kewajiban bagi merek yang berpikiran ke depan.” kata Ee.

 

Perancang

Charles Wilson merupakan salah satu perancang pertama di kawasan Asia Pasifik yang dihubungi oleh Castlery.  Terkenal karya rancangannya untuk berbagai merek legendaris seperti Herman Miller dan pusat furnitur lokal ternama seperti King Living, Wilson tertarik dengan ide akan suatu perusahaan yang bertujuan untuk menghadirkan rancangan yang terjangkau ke pasar, namun tetap menghasilkan furnitur yang bersifat asli dan kontemporer. Jadi dia meninjau koleksi inti mereka. “Saya merasa membutuhkan kursi dan sofa dengan tampilan kontemporer ringan, dan tertarik untuk memasuki pasar Asia yang lebih luas.” Dia menceritakan tentang rangkaian Gable yang telah dirancangnya untuk merek terkait.  Terinspirasi oleh atap gable Irimoya dari arsitektur tradisional Jepang, koleksi ini memiliki garis cekung yang berulang.  “Saya terinspirasi para ibu rumah tangga muda saat merancang koleksi ini,” kata Wilson. “Saya membayangkan suatu apartemen dengan luas terbatas, yang membuat saya merancang proporsi kecil ini."

Wilson memilih American white oak untuk rangkaian tersebut. “Ini adalah hardwood yang bisa diandalkan, sesuai dengan anggaran, namun memiliki nuansa modernis yang klasik. Bahan ini masih digunakan di beberapa furnitur modernis terbaik.” Imbuhnya. “Kakinya juga kecil, harus terbuat dari bahan kayu yang kuat. Saya tidak akan berkompromi dan tidak mungkin menggunakan venir sebagai pengganti bahan lainnya.”

Meskipun Wilson telah berhasil memproduksi beberapa mahakarya seni tunggal yang menakjubkan akhir-akhir ini, dia mengatakan bahwa dia selalu tertarik pada proses produksi massal - selama ‘dikerjakan dengan baik’.  “Saya menganggapnya sebagai hal yang luar biasa.” Katanya.  Sesuatu yang pastinya akan disetujui oleh para konsumen generasi baru yang memahami tentang dunia rancangan.

 

Castlery: https://www.castlery.com/

Charles Wilson: http://www.charleswilsondesign.com/