• DSCF2413_carousel.JPG
  • legality of foresting
  • legality of foresting

Legalitas

Prioritas utama AHEC adalah untuk memastikan bahwa nilai maupun reputasi hardwood Amerika yang didapatkan secara legal tidak turun di pasar dunia karena adanya produk saingan yang berasal dari sumber yang terlarang. Kami mendukung undang-undang yang melarang perdagangan kayu yang didapatkan secara ilegal dan menyediakan alat bantu untuk menunjukkan risiko yang bisa diabaikan tentang apakah hardwood A.S. terkait berasal dari sumber yang ilegal.

Studi Independen

Penilaian Terhadap Penebangan yang Sah & Keberlanjutan dari Ekspor Hardwood A.S. yang ditugaskan oleh AHEC dari Seneca Creek Associates menyajikan informasi terperinci tentang ruang lingkup, efektivitas, dan penegakan program regulatori di tingkat federal, negara bagian, dan lokal di negara bagian penghasil hardwood A.S.

Studi Seneca Creek menunjukkan bahwa tingkat risiko kayu ilegal memasuki rantai pasokan hardwood A.S. berada di bawah nilai 1%. Hal ini disebabkan oleh faktor gabungan dari hak kepemilikan yang jelas dan sepenuhnya diakui, kepemilikan hutan keluarga selama beberapa generasi, kepatuhan terhadap supremasi hukum, dan masyarakat sipil yang kuat.  

AHEC menugaskan tinjauan studi Seneca Creek pada tahun 2016 untuk memastikan bahwa kesimpulan yang didapatkan bersifat tetap relevan dan terkini.

Legislasi

AHEC merupakan pendukung terkemuka, melalui keanggotaannya dalam Federasi Hardwood A.S., terhadap Amendemen Undang-Undang Lacey A.S. pada bulan Mei 2008. Undang-undang ini membuat tindakan memiliki tanaman apa pun (tidak termasuk tanaman pertanian namun termasuk produk kayu dan turunannya) yang "diambil, dimiliki, diangkut, atau dijual" yang melanggar hukum negara asing atau negara bagian yang relevan menjadi suatu tindakan pelanggaran di A.S.

AHEC juga telah terlibat dengan, dan sepenuhnya mendukung, upaya Uni Eropa untuk menegakkan Peraturan Kayu UE (EUTR - EU Timber Regulatio ) mulai sejak tanggal 3 Maret 2013. Peraturan ini memberlakukan persyaratan wajib pada perusahaan yang “mengutamakan” hasil hutan di pasar UE untuk menerapkan “sistem uji tuntas” dalam menilai dan mengurangi risiko kayu ilegal memasuki rantai pasokan. Undang-undang serupa kini sedang diterapkan di Australia, Indonesia, Malaysia, dan Norwegia, dan sedang dipertimbangkan untuk diadopsi di beberapa negara lain, termasuk Jepang dan Korea Selatan.

Peralatan

Untuk membantu pembeli hardwood A.S. mematuhi EUTR dan undang-undang yang serupa, AHEC telah mengembangkan sistem online untuk memungkinkan para eksportir hardwood A.S. membuat Profil Lingkungan Hidup Hardwood Amerika (AHEP) bersama dengan setiap pengiriman produk ke setiap pasar di dunia.

Setiap AHEP selaras dengan persyaratan EUTR dan mematuhi Dokumen Panduan UE untuk Peraturan Kayu UE dengan saksama. AHEP menyediakan, untuk setiap pengiriman, akses ke informasi tentang nama pemasok A.S., deskripsi produk, jumlah kayu, nama spesies komersial dan ilmiah, tempat pemanenan, dan dokumen yang menunjukkan risiko pemanenan ilegal yang bisa diabaikan beserta dengan data dampak lingkungan hidup lainnya.

Sementara undang-undang seperti EUTR menerapkan kewajiban uji tuntas secara tegas pada importir, AHEC juga telah menyiapkan Panduan Anggota tentang Peraturan Kayu UE dan Pedoman tentang Undang-Undang Larangan Pembalakan Liar Australia, untuk memastikan bahwa eksportir hardwood A.S. mendapatkan pengarahan penuh tentang kewajiban hukum yang terkait, dan oleh karenanya bisa membantu pelanggan luar negeri mereka secara lebih baik.